114 Anak Sungai di Kota Palembang Bakal Dipasang Plang Nama dan QR code

DAS KOTA PALEMBANG
 
DAS SELINCAH

1. Sungai Belabak

Hingga saat ini, belum ada informasi yang valid mengenai keberadaan atau keberadaan historis dari Sungai Belabak di Kota Palembang. Berdasarkan catatan dan laporan resmi, nama sungai ini tidak muncul dalam peta hidrografi atau daftar anak sungai Musi.Beberapa sungai yang mungkin merujuk pada kesalahpahaman nama atau sungai kecil yang sudah tidak ada dalam catatan resmi antara lain: Beberapa sumber menyebutkan nama Sungai Belanak, meskipun konteksnya lebih sering berhubungan dengan habitat ikan dan bukan sebagai anak sungai utama di Palembang.

 

2. Sungai Selincah

Sungai Selincah merupakan salah satu anak Sungai Musi yang penting di Kota Palembang, terutama dalam sistem drainase. Sungai ini terletak di wilayah Kelurahan Selincah, Kecamatan Kalidoni. Sungai Selincah adalah salah satu dari 21 anak Sungai Musi yang mengalami pendangkalan akibat limbah rumah tangga pada tahun 2020. Kondisi ini, ditambah dengan tumpukan sampah, menyebabkan terhambatnya aliran sungai, sehingga menjadi salah satu faktor penyebab banjir di beberapa wilayah Palembang, seperti sekitar TPU Kebun Bunga. Upaya pemerintah untuk menormalisasi Sungai Selincah menunjukkan komitmen untuk mengatasi masalah banjir dan meningkatkan kualitas lingkungan di Palembang. Melalui tindakan ini, diharapkan fungsi sungai sebagai sistem drainase utama dapat dipulihkan, sekaligus mendukung perkembangan wilayah di sekitarnya. Terdapat keterkaitan yang erat antara Sungai Selincah dan Sungai Jawi. Dahulu, Sungai Jawi berfungsi sebagai jalur transportasi dan pusat aktivitas ekonomi, seperti perdagangan dan penangkapan ikan bagi penduduk setempat. 

 

3. Sungai Lais

Sungai Lais adalah salah satu anak Sungai Musi yang lokasinya berada di Kota Palembang dan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Di Kota Palembang, nama Sungai Lais juga diabadikan menjadi nama kelurahan dan dermaga. Nama Sungai Lais tidak hanya menjadi identitas geografis, tetapi juga nama kelurahan dan dermaga. Berada di Kecamatan Kalidoni dan sebagian di Kecamatan Ilir Timur III. Wilayah di bantaran Sungai Lais sering terdampak banjir, terutama saat hujan deras dan air sungai Musi sedang pasang. Hal ini disebabkan luapan dari Sungai Lais yang tidak mampu menampung volume air. Sungai Lais juga menjadi nama kawasan industri yang dikembangkan untuk hilirisasi komoditas, seperti kopi, di Sumatera Selatan. Lokasi ini digunakan sebagai tempat pengolahan dan penyimpanan, sebelum hasil olahan dikirim ke pelabuhan lain.